Ini Upaya Pemkot Bekasi Hadapi Lonjakan Kasus DBD

waktu baca 2 menit
Ilustrasi nyamuk DBD. Foto/Istimewa

BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi mengimbau masyarakat agar melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Untuk itu, masyarakat Bekasi diminta untuk waspadai gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Penjabat Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhammad mengatakan, pihaknya sudah meminta Dinas Kesehatan untuk turun langsung ke masyarakat melakukan sosialisasi bahaya DBD dan solusinya. ”Kami sudah intruksikan untuk gencar melakukan sosialisasi,” kata Gani, Kamis (21/3/2024).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengimbau masyarakat gencar melakukan pemberantasan sarang nyamuk agar terus dimasifkan mengingat bahayanya penyakit ini. Selain lingkungan rumah, PSN juga baiknya dapat dilakukan di lingkungan sekolah.

Berdasarkan catatan Pemkot Bekasi DBD dari Januari hingga 15 Maret 2024 sebanyak 441 orang dengan 4 kasus kematian. Kasus terbanyak di Kecamatan Jati Asih dengan 117 kasus dan dua kematian, kasus kedua terbanyak di Bantargebang dengan 60 kasus dan nol kematian.

Adapun jumlah 4 orang meninggal karena kasus DBD hingga Maret 2024 ini  terdiri dari dua di kecamatan Jati Asih, Satu orang di Jatisampurna dan satu orang di Bekasi Selatan.

Lebih lanjut ia menyampaikan data kasus DBD untuk bulan Maret 2024 sebanyak 111 kasus. Data kasus DBD per usia terbanyak diusia 15-44 tahun dengan 53 kasus dan 5-14 tahun dengan 44 kasus. Sedangkan data kasus per jenis kelamin  dengan 73 laki-laki dan 38 perempuan.

Untuk itu, pihaknya selalu bersiaga terhadap kasus DBD maupun penyakit lainnya yang terjadi dengan menyiapkan fasilitas pendukung di puskesmas dan tenaga kesehatan yang ada.

”Kita juga telah menyampaikan surat Kesiapsiagaan Mengantisipasi Penyakit di Musim Hujan dan Banjir Nomor : 443/253/Dinkes,” ucapnya. (ADV)

Berita Terkini