Kisah Romantis Kertawardhana Menang Sayembara Nikahi Ratu Majapahit Tribhuwana Tunggadewi
Kisah menarik tentang Kertawardhana, pria mujur yang berhasil memenangkan sayembara untuk menikahi Ratu Majapahit pertama, Tribhuwana Wijayatunggadewi membawa nuansa romantis dan keberanian dalam sejarah Majapahit.
Tribhuwana, seorang perempuan tangguh, naik tahta untuk menggantikan saudaranya, Prabu Jayanagara, yang telah wafat.
Dalam buku “Menuju Puncak Kejayaan, Sejarah Kerajaan Majapahit” karya Prof. Slamet Mulyana, diungkapkan bahwa Tribhuwana menghadapi kendala dalam melangsungkan pernikahan akibat siasat Jayanagara, saudaranya sendiri.
PP Muhammadiyah: Awal Ramadhan 1 Maret, Idulfitri 30 Maret 2025


Jayanagara sengaja menghalangi pernikahan Tribhuwana, mungkin dengan niatan untuk menjadikannya sebagai pasangan hidup demi mengamankan posisinya sebagai penguasa Majapahit.
Setelah wafatnya Jayanagara, Tribhuwana akhirnya mendapat kebebasan untuk memilih pasangan.
Serat Pararaton mencatat bahwa Tribhuwana menikah melalui sayembara dengan Raden Cakradara, sementara Kakawin Nagarakretagama menyebut suaminya sebagai Sri Kertawardhana yang memerintah di Singasari.
Pararaton juga menyebut Kertawardhana sebagai putra Cakradara yang memimpin di Tumapel. Wengker, tempat yang terkait dengan sayembara, terletak di wilayah Majapahit sekitar Gunung Wilis hingga Gunung Lawu. Namun, informasi tentang Kertawardhana masih terbatas.
Ia diyakini sebagai keturunan bangsawan Singasari di Tumapel dan penganut setia ajaran Budha. Dalam Kakawin Nagarakretagama, Mpu Prapanca menggambarkan Kertawardhana sebagai sosok bijaksana dalam mengelola hukum.
Dalam Pupuh 3, disebutkan, “Ayahnya Sri Baginda raja bersemayam di Singasari. Bagai Ratnasambawa menambah kesejahteraan bersama. Teguh tawakal memajukan kemakmuran rakyat dan Negara. Mahir mengemudikan perdata, bijak dalam segala kerja.”
Kisah ini menjadi bukti keberanian Kertawardhana dan bagaimana ia berhasil memenangkan hati Ratu Majapahit Pertama melalui sayembara, membawa kebahagiaan bagi Kerajaan Majapahit.
Baca Lainnya
PP Muhammadiyah: Awal Ramadhan 1 Maret, Idulfitri 30 Maret 2025

Kasus Korupsi Fasos-Fasum, Belasan Pejabat Kabupaten Bekasi Diperiksa Kejati Jabar

Berita Terkini
Deklarasi Resmi Pasanganan BERANI Sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi 2024-2029

Organisasi Pemuda Pertama dan Cikal Bakal Gerakan Nasional

Kisah Heroik Jenderal SBY Selamatkan Pimpinan Falintil dalam Operasi Seroja

5 Bangunan Bersejarah di Bekasi, Nomor Buncit Monumen Saksi Pembantaian 90 Tentara Jepang

Jenderal Soemitro, Tentara Ramalan Boneka Jailangkung Jadi Kesayangan Presiden Soeharto

Sejarah Gatot Subroto, Jenderal Pemberani yang Ganti Panggilan Nama Militer Presiden Soeharto Jadi Monyet

TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM, Ini Perbedaannya

Arus Balik Lebaran 2024, 186.136 Kendaraan Masuk Jakarta

Misteri Bisikan Hyang Sadabu Picu Moksanya Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran Masuk Islam?

Pusaka Kiai Gundil, Baju Perang Sunan Kalijaga yang Bikin Tubuh Kebal

Kesaktian Tongkat Sunan Bonang Ubah Buah Aren Jadi Bongkahan Emas

Ini Besaran Zakat Fitrah 1445 Hijriah di Kabupaten Bekasi

Cerita Patih Gajah Mada Intervensi Kepemimpinan Raja Majapahit Hayam Wuruk

Kisah Peramal Legendaris dari Kerajaan Kediri yang Dipercaya Jelmaan Dewa

KPU Lampung: 74 Petugas Pemilu 2024 Sakit, 7 Meninggal Dunia

Kisah Sultan Demak Bebaskan Rakyat Tionghoa di Kelenteng Sam Po Kong

Gawat! KPU Galau Soal Pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Bekasi, Digelar November atau September?

Respons Ganjar Soal Ahok Jadi Kuda Putih Jokowi di Kubu 03: Jangan Berasumsi, Dia Teman Saya!

Besok, Gugatan Almas Soal Kasus Wanprestasi Cawapres 02 Gibran Disidangkan di PN Solo

Letusan Gunung Merapi Bikin Karya Sastra Mataram Kuno Hilang Ditelan Bumi

KPU Petakan TPS Rawan Banjir di Kabupaten Bekasi, Mana Saja?

Jimat Kiai Bajulgiling, Pusaka Sakti Jaka Tingkir dari Kulit Buaya dan Magma Gunung Merapi

PP Muhammadiyah: Awal Ramadhan 1 Maret, Idulfitri 30 Maret 2025

Kasus Korupsi Fasos-Fasum, Belasan Pejabat Kabupaten Bekasi Diperiksa Kejati Jabar

Cerita Keberanian Jenderal Intelijen Minta Soeharto Mundur dari Kursi Presiden Indonesia

Berita Terkait
PP Muhammadiyah: Awal Ramadhan 1 Maret, Idulfitri 30 Maret 2025

Kasus Korupsi Fasos-Fasum, Belasan Pejabat Kabupaten Bekasi Diperiksa Kejati Jabar
