Runtuhnya Kemegahan Ibu Kota Kerajaan Majapahit usai Ditaklukan Sultan Demak
komunica.id – Kerajaan Majapahit harus takluk oleh Kesultanan Demak, yang menjadi kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Kerajaan Majapahit sendiri akhirnya takluk setelah tentara Demak pada tahun 1478 melakukan ekspansi dan serangan ke wilayah ibu kota kerajaan.
Konon pada serangan itu pusat Kerajaan Majapahit dan ibu kotanya tak mengalami kerusakan berarti. Bahkan tentara Demak yang berhasil menaklukkan Majapahit pun tak melakukan pembakaran ke pusat kerajaan dan merusak bangunan ibu kota.
Konon pusat kerajaan bahkan masih utuh dan tidak dirusak, apalagi dibumihanguskan oleh tentara Kesultanan Demak yang dikuasai oleh Raden Patah atau Jin Bun saat itu. Tetapi raja Majapahit kala itu Bhre Kertabhumi berhasil ditawan oleh Raden Patah dan dibawa ke Demak.
Sejarawan Prof. Slamet Muljana dalam bukunya “Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara” mengungkapkan, bahwa Kerajaan Majapahit dimasukkan sebagai negara bawahan Demak.
Kemudian diangkatlah menantu Raja Bhre Kertabhumi sebagai bupati yakni Dyah Ranawijaya Girindrawawrdhana. Nama itu tercantum pada parasasti Jiyu/Dukuhan Duku O.J.O. XCII-XCV. Sementara pada berita Tionghoa dari klenteng Sam Po Kong di Semarang.
Raja Majapahit itu disebut Pa Bu Ta La, memerintah pada tahun 1488. Sedangkan pada batu tulis Jiu, Dyah Ranawijaya Girindrawardhana memerintah pada tahun Saka 1408 atau tahun Masehi 1486.
Kiai Murmo, Guru Agama yang Menginspirasi Perjuangan Pangeran Diponegoro


Boleh dipastikan bahwa Pa Bu Ta La itu sama dengan Girindrawardhana. Majapahit tetap masih berdiri, tetapi sebagai negara bawahan Demak. Kerajaan Majapahit harus membayar pajak kepada negara Islam Demak. Girindrawardhana adalah ipar Jin Bun atau Raden Patah sendiri.
Jin Bun terlambat memutar haluan kehidupan rakyat Majapahit untuk diikutsertakan dalam pembangunan negara Islam Demak. Ia membiarkannya hidup terlantar. Ia tidak pandai mengambil simpati rakyat Majapahit yang memeluk agama Hindu-Jawa. Ia malah mencurigainya.
Jin Bun terlalu banyak menyandarkan kekuatannya kepada Tionghoa Islam atau bukan-Islam di kota-kota pelabuhan di sepanjang pantai laut Jawa. Dia lupa bahwa kaum tani bekas rakyat Majapahit merupakan kekuatan berguna untuk pembangunan dan pertahanan negara.
Cara berpikir Jin Bun sebenarnya mudah dipahami. Tidak lagi dapat disangkal bahwa Jin Bun memang pemuda yang sangat cerdas dan sangat berani. Apalagi, Jin Bun mempunyai penasihat dari Wali Songo terutama Sunan Ampel.
Sehingga dalam waktu tiga tahun, dia sanggup menyiapkan kekuatan yang mampu meruntuhkan Kerajaan Majapahit yang telah berusia 184 tahun dan pernah mengalami masa kegemilangan dan disegani oleh segenap negara di Nusantara.
Baca Lainnya
Kiai Murmo, Guru Agama yang Menginspirasi Perjuangan Pangeran Diponegoro

Legenda Buaya Putih Kali Bekasi, Jejak Kisah Cinta dan Pengorbanan yang Mengiris Hati

Berita Terkini
Deklarasi Resmi Pasanganan BERANI Sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi 2024-2029

Organisasi Pemuda Pertama dan Cikal Bakal Gerakan Nasional

Kisah Heroik Jenderal SBY Selamatkan Pimpinan Falintil dalam Operasi Seroja

5 Bangunan Bersejarah di Bekasi, Nomor Buncit Monumen Saksi Pembantaian 90 Tentara Jepang

Dear Warga Bekasi, Ini Syarat Wajib dalam Pendaftaran PPDB Online 2024

Jenderal Soemitro, Tentara Ramalan Boneka Jailangkung Jadi Kesayangan Presiden Soeharto

3 Pekerja Proyek Asal Pekalongan Tewas Tenggelam di Kolam KIIC Karawang

Sejarah Gatot Subroto, Jenderal Pemberani yang Ganti Panggilan Nama Militer Presiden Soeharto Jadi Monyet

Simak! Kendaraan Dilarang Melintas Jalan Braga Bandung Tiap Akhir Pekan

Keren! Pemkab Bekasi Kolaborasikan MTQ dengan Promosi Wisata Industri

Kompresor Meledak di Mampang Jaksel, 7 Orang Tewas Terpanggang

TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM, Ini Perbedaannya

Arus Balik Lebaran 2024, 186.136 Kendaraan Masuk Jakarta

Misteri Bisikan Hyang Sadabu Picu Moksanya Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran Masuk Islam?

Pusaka Kiai Gundil, Baju Perang Sunan Kalijaga yang Bikin Tubuh Kebal

Gudang Amunisi TNI AD di Bogor Meledak, Warga Gunung Putri Dievakuasi

Kesaktian Tongkat Sunan Bonang Ubah Buah Aren Jadi Bongkahan EmasÂ

Ini Besaran Zakat Fitrah 1445 Hijriah di Kabupaten Bekasi

Daftar Lengkap 55 Caleg DPRD Kabupaten Bekasi Terpilih 2024-2029

Kisah Peramal Legendaris dari Kerajaan Kediri yang Dipercaya Jelmaan Dewa

Soal Pembayaran Aset Perumda Tirta Bhagasasi Rp100 Miliar, Pemkot Bekasi Bilang GiniÂ

KPU Lampung: 74 Petugas Pemilu 2024 Sakit, 7 Meninggal Dunia

Kisah Sultan Demak Bebaskan Rakyat Tionghoa di Kelenteng Sam Po Kong

Gawat! KPU Galau Soal Pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Bekasi, Digelar November atau September?

Kota Bekasi Luncurkan Aplikasi e-KIR Permudah Uji Kendaraan Berkala, Ini Manfaatnya

Respons Ganjar Soal Ahok Jadi Kuda Putih Jokowi di Kubu 03: Jangan Berasumsi, Dia Teman Saya!

Besok, Gugatan Almas Soal Kasus Wanprestasi Cawapres 02 Gibran Disidangkan di PN Solo

Kisah Romantis Kertawardhana Menang Sayembara Nikahi Ratu Majapahit Tribhuwana Tunggadewi

Letusan Gunung Merapi Bikin Karya Sastra Mataram Kuno Hilang Ditelan Bumi

KPU Petakan TPS Rawan Banjir di Kabupaten Bekasi, Mana Saja?

Jimat Kiai Bajulgiling, Pusaka Sakti Jaka Tingkir dari Kulit Buaya dan Magma Gunung Merapi

Asal-usul Nama Bekasi, Warisan Kuno dari Sejarah Kebudayaan Kerajaan Tarumanagara

2 Perusahaan Pengelolaan Limbah B3 di Kabupaten Bekasi Disegel KLH, Ini Pelanggarannya

KNPI Kota Bekasi: Launching Satgas Pendidikan 2025

Berita Terkait
Asal-usul Nama Bekasi, Warisan Kuno dari Sejarah Kebudayaan Kerajaan Tarumanagara

Kiai Murmo, Guru Agama yang Menginspirasi Perjuangan Pangeran Diponegoro

Legenda Buaya Putih Kali Bekasi, Jejak Kisah Cinta dan Pengorbanan yang Mengiris Hati
