Cerita Patih Gajah Mada Intervensi Kepemimpinan Raja Majapahit Hayam Wuruk
Di tengah peralihan kekuasaan dari Tribhuwana Tunggadewi ke Hayam Wuruk, sang cucu yang masih muda, Gayatri dilanda kekhawatiran. Kekhawatirannya tertuju pada Gajah Mada, Mahapatih Majapahit yang tetap mempertahankan jabatannya.
Gayatri khawatir jabatan mahapatih itu membuat Gajah Mada lupa diri dan haus kekuasaan sehingga menjadi konflik dengan sang cucu Hayam Wuruk yang diproyeksikan sebagai raja muda. Apalagi Hayam Wuruk naik takhta saat usianya begitu muda menggantikan Tribhuwana Tunggadewi, ibu kandungnya.
Kekhawatiran Gayatri ini memang cukup beralasan, karena Gajah Mada sudah menjabat jabatan strategis Mahapatih Majapahit, sejak Tribhuwana Tunggadewi bertakhta.
Tetapi Gajah Mada dengan luar biasa bisa meyakinkan Gayatri mampu melindungi sang cucu bertakhta di Kerajaan Majapahit. Bahkan Earl Drake pada “Gayatri Rajapatni : Perempuan Dibalik Kejayaan Majapahit”, mengisahkan komitmen Gajah Mada kepada Hayam Wuruk dan menjaga janjinya ke Gayatri.
Hal itu membuat Gayatri luluh dan mengalah, pertukaran pikiran antara Gayatri dengan Gajah Mada menjadi sesuatu hal yang biasa. Gayatri percaya Gajah Mada tidak menyalahgunakan rencananya itu demi kepentingan sendiri.
Gajah Mada yakin bahwa tanpa kendali langsung dari dirinya, masa depan kerajaan akan suram. Gayatri bisa memahami maksud Gajah Mada, tetapi ia khawatir akan rencana yang baru saja ia tuturkan. Tak seorang pun, termasuk Mahapatih Agung Gajah Mada tak dapat digantikan.
Aparatur pemerintah dan gaya pemerintahan harus mampu menjawab tantangan zaman yang terus bergulir. Gajah Mada dan orang-orang baru wajib membantu berjalannya proses tersebut, alih-alih mempertahankan sistem yang lama.
Di mata Gayatri, Hayam Wuruk memiliki semua harapan untuk menjadi pangeran yang berbudi sesuai tradisi Jawa, sekaligus menjadi pengayom kesenian berbasis tradisi Bali.
Namun, Gayatri tidak bisa berharap Hayam Wuruk memiliki semua atribut seorang raja besar yang berpengalaman di usianya yang belia.
Dalam kondisi-kondisi seperti ini, ia masih membutuhkan bimbingan yang kukuh dari Mahapatih Gajah Mada selama lima tahun semenjak menjabat, tetapi juga dari ibu, ayah, bibi, dan pamannya yang memiliki kualitas yang dibutuhkan untuk mengimbangi pengaruh sang Mahapatih yang selalu tidak sabaran itu untuk lima tahun pertama.
Berita Terkini
Deklarasi Resmi Pasanganan BERANI Sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi 2024-2029

Organisasi Pemuda Pertama dan Cikal Bakal Gerakan Nasional

Kisah Heroik Jenderal SBY Selamatkan Pimpinan Falintil dalam Operasi Seroja

5 Bangunan Bersejarah di Bekasi, Nomor Buncit Monumen Saksi Pembantaian 90 Tentara Jepang

Jenderal Soemitro, Tentara Ramalan Boneka Jailangkung Jadi Kesayangan Presiden Soeharto

Sejarah Gatot Subroto, Jenderal Pemberani yang Ganti Panggilan Nama Militer Presiden Soeharto Jadi Monyet

TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM, Ini Perbedaannya

Arus Balik Lebaran 2024, 186.136 Kendaraan Masuk Jakarta

Misteri Bisikan Hyang Sadabu Picu Moksanya Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran Masuk Islam?

Pusaka Kiai Gundil, Baju Perang Sunan Kalijaga yang Bikin Tubuh Kebal

Kesaktian Tongkat Sunan Bonang Ubah Buah Aren Jadi Bongkahan Emas

Ini Besaran Zakat Fitrah 1445 Hijriah di Kabupaten Bekasi

Kisah Peramal Legendaris dari Kerajaan Kediri yang Dipercaya Jelmaan Dewa

KPU Lampung: 74 Petugas Pemilu 2024 Sakit, 7 Meninggal Dunia

Kisah Sultan Demak Bebaskan Rakyat Tionghoa di Kelenteng Sam Po Kong

Gawat! KPU Galau Soal Pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Bekasi, Digelar November atau September?

Respons Ganjar Soal Ahok Jadi Kuda Putih Jokowi di Kubu 03: Jangan Berasumsi, Dia Teman Saya!

Besok, Gugatan Almas Soal Kasus Wanprestasi Cawapres 02 Gibran Disidangkan di PN Solo

Kisah Romantis Kertawardhana Menang Sayembara Nikahi Ratu Majapahit Tribhuwana Tunggadewi

Letusan Gunung Merapi Bikin Karya Sastra Mataram Kuno Hilang Ditelan Bumi

KPU Petakan TPS Rawan Banjir di Kabupaten Bekasi, Mana Saja?

Jimat Kiai Bajulgiling, Pusaka Sakti Jaka Tingkir dari Kulit Buaya dan Magma Gunung Merapi

PP Muhammadiyah: Awal Ramadhan 1 Maret, Idulfitri 30 Maret 2025

Kasus Korupsi Fasos-Fasum, Belasan Pejabat Kabupaten Bekasi Diperiksa Kejati Jabar

Cerita Keberanian Jenderal Intelijen Minta Soeharto Mundur dari Kursi Presiden Indonesia

Berita Terkait
Cerita Keberanian Jenderal Intelijen Minta Soeharto Mundur dari Kursi Presiden Indonesia
