Kisah Raja Tarumanegara Bangun Kali Bekasi dengan Bersedekah 1.000 Sapi ke Brahamana
Komunica.id – Sungai Kali Bekasi yang berada di wilayah Bekasi, Provinsi Jawa Barat merupakan sungai peninggalan kerajaan kuno yang sudah ada sejak jaman dahulu kala. Konon dikisahkan sungai ini tak sengaja terbentuk dari sebuah lintasan seekor ular purba sangat besar.
Saking besar ular itu membuat tanah berkelok dan amblas membentuk sebuah saluran air. Kali Bekasi menjadi sangat penting saat Kerajaan Tarumanegara berkuasa di Nusantara dan menjadikan wilayah Bekasi sebagai Ibu Kota kerajaan.
Berdasarkan catatan Pemerintah Jawa Barat dan Bekasi, Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu pertama di Pulau Jawa. Sebab, jejak kerajaan ini diketahui dari beberapa peninggalan prasasti dan Candi Jiwa di Batu Jaya, Kabupaten Karawang.
Kisah Kelantan, Negara Bagian Malaysia yang Pernah Dikuasai Majapahit


Disebutkan raja yang paling terkemuka dan banyak menorehkan jejak kemasyhuran Kerajaan Tarumanegara ini dianggap sebagai penjelmaan titisan dari Dewa Wisnu, yakni Maharaja Prabu Purnawarman yang memerintah Nusantara dari barat Pulau Jawa.
Kerajaan ini sangat maju dalam berbagai bidang teknologi khususnya bidang pertanian, perikanan, dan perdagangan. Sehingga kehidupan rakyatnya disebutkan sangat makmur. Di balik kemakmuranya tersebut, bencana banjir kerap menghantui wilayah kekuasaan kerajaan ini.
Banjir yang kerap terjadi di wilayah Jabodetabek ternyata sudah terjadi sejak jaman dahulu kala. Sebab, wilayah Bekasi dan sekitarnya mempunyai kontur tanah miring dari permukaan laut dan salah satu penyebab limpasan air genangan dan banjir kerap terjadi.
Raja Tarumanegara Prabu Purnawarman kemudian memprakarsai pembuatan saluran air untuk pertanian dan salah satu mencegah bencana banjir yang kerap melanda wilayah kekuasaanya, karena lahan pertanian dan permukiman rakyatnya kerap diterjang banjir.
Disebutkan dari bukti otentik peninggalan dalam Manuskrip Prasasati Tatar Sunda Kuno meyebutkan Kali Candrabhaga (Kali Bekasi) memang sengaja dibangun untuk mengendalikan banjir kuno di Ibu Kota Kerajaan Tarumanegara.
Hal itu diperkuat berbagai temuan parasasti di wilayah Jawa Barat dengan tulisan aksara Pallawa berbahasa Sanskerta menyebutkan keberadaan Kali Bekasi ini. Nama Bekasi juga diambil dari nama Sungai Candrabhagha.
“Dulu Kali Candrabhagha (Kali Bekasi) di gali Purnawarman, Maharaja yang mulia yang mempunyai lengan kencang dan kuat. Setelah sampai ke istana, kali (sungai) dialirkan ke laut. Istana Kerajaan Baginda Termashur.
Kemudian baginda Parnuwarman menitahkan lagi menggali sebuah kali (sungai). Kali ini sangat indah dan jernih. Kali ini di sebut kali Gomati. Kali ini mengalir melalui kediaman nenekanda Raja Purnawarman.
Kali Gomati, (galian itu ) 6.122 tumbak panjangnya, dan pekerjaan ini di mulai pada hari baik, pada tanggal 8 Paro Petang Bulan Phalguna. Kemudian disudahi pada hari tanggal ke 13 Paro Terang Bulan Caitra.
Jadi hanya 21 hari saja, untuk itu diadakan selamatan yang dilaksanakan para kaum Brahmana. Untuk selamatan itu, Raja Purnawarman menghadiahkan 1.000 ekor sapi,”.
Dari tulisan itu membuktikan bahwa Raja Purnawarman pernah memerintahkan untuk penggalian Kali Candrabhagha (Kali Bekasi) lalu Kali Gomati. Dari sini bisa kita lihat, Purnawarman adalah raja yang sangat memperhatikan rakyatnya.
Penggalian ini sangat memeperhatikan kesejahteraan rakyat dan membuktikan pengetahuan bertani KerajaanTarumanegara sudah cukup maju pada jamannya. Sungai itu sengaja digali untuk meneruskan air dari hulu di Bogor hingga Bekasi ke laut Utara Jawa.
Raja Purnawarman merupakan putra Rajaresi Darmayawarmanguru putra Jayasingawarman. Maharesi Jayasingawarman, pendiri kerajaan Tarumanagara adalah menantu sang Prabu Dewawarman VIII, raja terakhir kerajaan Salakanagara.
Kerajaan Salakanagara berkuasa dari 130-362 M (232 tahun) yang beribu kota di Rajatapura, Pandeglang sekarang. Dinasti Warman merupakan penerus Kerajaan Salakanagara. Purnawarman lahir tanggal 8 bagian gelap bulan Palguna tahun 294 Saka (16 Maret 372 Masehi).
Dalam naskah Wangsakerta juga disebutkan bahwa di bawah kekuasaan Purnawarman terdapat 48 raja daerah yang membentang dari Salakanagara atau Rajatapura (di daerah Teluk Lada, Pandeglang) sampai ke Purwalingga (sekarang Purbalingga) di Jawa Tengah.
Secara tradisional Cipamali (Kali Brebes) dianggap batas kekuasaan raja-raja penguasa Jawa Barat masa silam. Selama masa pemerintahannya, Purnawarman telah menaklukan kerajaan-kerajaan lain di Jawa Barat, yang belum tunduk kepada kekuasaan Tarumanagara.
Semua musuh yang diserangnya, selalu dapat dikalahkan dan dia dijuluki Harimau Tarumanegara. Purnawarman menguasai berbagai ilmu dan siasat berperang, yang menjadikan dirinya, sebagai seorang raja yang perkasa dan dahsyat.
Tak ada senjata musuh yang dapat melukainya karena mengenakan baju pelindung besi dari kepala sampai ke kaki. Sehingga, raja yang bergelar titisan dewa wisnu ini sangat disegani dengan kewibawaannya dan kesaktiaanya.
Baca Lainnya
Kisah Kelantan, Negara Bagian Malaysia yang Pernah Dikuasai Majapahit

Berita Terkini
Deklarasi Resmi Pasanganan BERANI Sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi 2024-2029

Organisasi Pemuda Pertama dan Cikal Bakal Gerakan Nasional

Kisah Heroik Jenderal SBY Selamatkan Pimpinan Falintil dalam Operasi Seroja

5 Bangunan Bersejarah di Bekasi, Nomor Buncit Monumen Saksi Pembantaian 90 Tentara Jepang

Dear Warga Bekasi, Ini Syarat Wajib dalam Pendaftaran PPDB Online 2024

Jenderal Soemitro, Tentara Ramalan Boneka Jailangkung Jadi Kesayangan Presiden Soeharto

3 Pekerja Proyek Asal Pekalongan Tewas Tenggelam di Kolam KIIC Karawang

Sejarah Gatot Subroto, Jenderal Pemberani yang Ganti Panggilan Nama Militer Presiden Soeharto Jadi Monyet

Simak! Kendaraan Dilarang Melintas Jalan Braga Bandung Tiap Akhir Pekan

Keren! Pemkab Bekasi Kolaborasikan MTQ dengan Promosi Wisata Industri

Kompresor Meledak di Mampang Jaksel, 7 Orang Tewas Terpanggang

TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM, Ini Perbedaannya

Arus Balik Lebaran 2024, 186.136 Kendaraan Masuk Jakarta

Misteri Bisikan Hyang Sadabu Picu Moksanya Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran Masuk Islam?

Pusaka Kiai Gundil, Baju Perang Sunan Kalijaga yang Bikin Tubuh Kebal

Gudang Amunisi TNI AD di Bogor Meledak, Warga Gunung Putri Dievakuasi

Kesaktian Tongkat Sunan Bonang Ubah Buah Aren Jadi Bongkahan Emas

Ini Besaran Zakat Fitrah 1445 Hijriah di Kabupaten Bekasi

Daftar Lengkap 55 Caleg DPRD Kabupaten Bekasi Terpilih 2024-2029

Cerita Patih Gajah Mada Intervensi Kepemimpinan Raja Majapahit Hayam Wuruk

Kisah Peramal Legendaris dari Kerajaan Kediri yang Dipercaya Jelmaan Dewa

KPU Lampung: 74 Petugas Pemilu 2024 Sakit, 7 Meninggal Dunia

Kisah Sultan Demak Bebaskan Rakyat Tionghoa di Kelenteng Sam Po Kong

Gawat! KPU Galau Soal Pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Bekasi, Digelar November atau September?

Kota Bekasi Luncurkan Aplikasi e-KIR Permudah Uji Kendaraan Berkala, Ini Manfaatnya

Respons Ganjar Soal Ahok Jadi Kuda Putih Jokowi di Kubu 03: Jangan Berasumsi, Dia Teman Saya!

Besok, Gugatan Almas Soal Kasus Wanprestasi Cawapres 02 Gibran Disidangkan di PN Solo

Kisah Romantis Kertawardhana Menang Sayembara Nikahi Ratu Majapahit Tribhuwana Tunggadewi

Letusan Gunung Merapi Bikin Karya Sastra Mataram Kuno Hilang Ditelan Bumi

KPU Petakan TPS Rawan Banjir di Kabupaten Bekasi, Mana Saja?

Jimat Kiai Bajulgiling, Pusaka Sakti Jaka Tingkir dari Kulit Buaya dan Magma Gunung Merapi

Berbagi Berkah Ramadhan, Ulfa Group: Bentuk Komitmen dan Kepedulian Kami

Wakil Gubernur Jawa Barat, Kang Erwan: KNPI Kota Bekasi Harus Lebih Baik lagi Dibawah Kepemimpinan Adelia!

Berita Terkait
Kisah Kelantan, Negara Bagian Malaysia yang Pernah Dikuasai Majapahit
