Setiap Bulan 35 Perempuan Jadi Korban Kekerasan, Ini Langkah Pemkot Bekasi
BEKASI – Kota Bekasi rupanya begitu ‘jahat’ bagi perempuan. Berdasarkan data yang dihimpun redaksi, sejak Januari hingga awal Oktober 2024 ini tercatat sebanyak 351 laporan kasus kekerasan menimpa kaum hawa kota patriot.
Dari total laporan yang tercatat dapat dirata-ratakan bahwa ada sebanyak 35 perempuan menjadi korban kekerasan setiap bulannya.
Realitas itu juga terungkap dalam data Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2024 yang mengungkapkan kekerasan terhadap perempuan di wilayah perkotaan lebih tinggi dibandingkan pedesaan.
Ketika dikomparasi, jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan tahun ini meningkat dibandingkan 2023. Tahun lalu hanya ada 266 kasus pada periode yang sama. Rata-rata 27 kasus kekerasan terhadap perempuan setiap bulannya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti, menyampaikan bahwa angka kekerasan terhadap perempuan di Kota Bekasi tahun ini memang cenderung meningkat.
Meningkatnya angka kasus ini menurutnya, terjadi lantaran saat ini masyarakat lebih mudah untuk melaporkan hal tersebut. “Angka kita cenderung meningkat dikarenakan makin terbuka akses pelaporan, sehingga masyarakat lebih mudah melaporkan kasus kekerasan,” katanya.
Ada banyak faktor yang melatarbelakangi kekerasan terhadap perempuan ini, di antaranya yang dominan faktor ekonomi dan arus informasi yang tidak terkendali di media sosial. “Kita membuat Hotline pelaporan TERPANA,” ucapnya.
Kota Bekasi juga telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) nomor 4 tahun 2023 tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan. Sebagai tindak lanjut dari Perda tersebut, DP3A tengah memperkuat tim pengendalian dan penanganan kasus kekerasan.
Berdasarkan hasil SPHPN 2024, kekerasan fisik dan seksual yang dialami perempuan usia 15 sampai 64 tahun oleh pasangan maupun bukan pasangan mencapai 25,2 persen di wilayah perkotaan.
Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan pedesaan, diangka 22,5 persen di tahun 2024. Meskipun secara keseluruhan mengalami penurunan dalam delapan tahun terakhir. (ADV)
Berita Terkini
Deklarasi Resmi Pasanganan BERANI Sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi 2024-2029

Organisasi Pemuda Pertama dan Cikal Bakal Gerakan Nasional

Kisah Heroik Jenderal SBY Selamatkan Pimpinan Falintil dalam Operasi Seroja

5 Bangunan Bersejarah di Bekasi, Nomor Buncit Monumen Saksi Pembantaian 90 Tentara Jepang

Jenderal Soemitro, Tentara Ramalan Boneka Jailangkung Jadi Kesayangan Presiden Soeharto

Sejarah Gatot Subroto, Jenderal Pemberani yang Ganti Panggilan Nama Militer Presiden Soeharto Jadi Monyet

TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM, Ini Perbedaannya

Arus Balik Lebaran 2024, 186.136 Kendaraan Masuk Jakarta

Misteri Bisikan Hyang Sadabu Picu Moksanya Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran Masuk Islam?

Pusaka Kiai Gundil, Baju Perang Sunan Kalijaga yang Bikin Tubuh Kebal

Kesaktian Tongkat Sunan Bonang Ubah Buah Aren Jadi Bongkahan Emas

Ini Besaran Zakat Fitrah 1445 Hijriah di Kabupaten Bekasi

Cerita Patih Gajah Mada Intervensi Kepemimpinan Raja Majapahit Hayam Wuruk

Kisah Peramal Legendaris dari Kerajaan Kediri yang Dipercaya Jelmaan Dewa

KPU Lampung: 74 Petugas Pemilu 2024 Sakit, 7 Meninggal Dunia

Kisah Sultan Demak Bebaskan Rakyat Tionghoa di Kelenteng Sam Po Kong

Gawat! KPU Galau Soal Pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Bekasi, Digelar November atau September?

Respons Ganjar Soal Ahok Jadi Kuda Putih Jokowi di Kubu 03: Jangan Berasumsi, Dia Teman Saya!

Besok, Gugatan Almas Soal Kasus Wanprestasi Cawapres 02 Gibran Disidangkan di PN Solo

Kisah Romantis Kertawardhana Menang Sayembara Nikahi Ratu Majapahit Tribhuwana Tunggadewi

Letusan Gunung Merapi Bikin Karya Sastra Mataram Kuno Hilang Ditelan Bumi

KPU Petakan TPS Rawan Banjir di Kabupaten Bekasi, Mana Saja?

Jimat Kiai Bajulgiling, Pusaka Sakti Jaka Tingkir dari Kulit Buaya dan Magma Gunung Merapi

PP Muhammadiyah: Awal Ramadhan 1 Maret, Idulfitri 30 Maret 2025

Kasus Korupsi Fasos-Fasum, Belasan Pejabat Kabupaten Bekasi Diperiksa Kejati Jabar

Cerita Keberanian Jenderal Intelijen Minta Soeharto Mundur dari Kursi Presiden Indonesia
