Kisah Epik Prabu Siliwangi Terima Gelar Diwastu dari Kerajaan Pajajaran
KERAJAAN Pajajaran di bawah Prabu Siliwangi mencapai puncak kejayaannya. Sebagai seorang raja yang dikenal bijaksana dan berwibawa, Prabu Siliwangi membawa perubahan besar di wilayah barat Pulau Jawa, menjadikan Pajajaran sebagai pusat peradaban yang megah.
Namun, ada kisah lain yang jarang terungkap. Sri Baduga Maharaja, nama asli Prabu Siliwangi, bukan hanya sekadar penguasa yang membangun infrastruktur dan memperluas kota Pakuan. Konon, dua kali gelar Diwastu yang ia terima.
Bukan hanya karena keberhasilannya dalam pembangunan fisik, tetapi juga karena ia dipercaya sebagai pemimpin yang mampu menjaga keseimbangan antara dunia nyata dan dunia gaib.
PP Muhammadiyah: Awal Ramadhan 1 Maret, Idulfitri 30 Maret 2025


Menurut Carita Purwaka Caruban Nagari, manuskrip yang diselesaikan pada 1720 M, Prabu Siliwangi tidak hanya membangun jalan dan hutan lindung, tetapi juga membangun ikatan spiritual dengan para leluhur Sunda.
Dikisahkan bahwa ia mendapatkan gelar Diwastu pertama setelah berhasil menguasai ilmu kasantikan—sebuah ilmu yang menjadikannya sosok raja yang dihormati bukan hanya oleh rakyat, tetapi juga oleh makhluk-makhluk halus yang diyakini turut menjaga Pajajaran.
Gelar Diwastu kedua diberikan ketika ia mampu menciptakan keseimbangan antara adat Sunda lama dan tatanan baru yang mulai masuk ke wilayah Pajajaran. Fenomena ini mirip dengan kisah Raja Brawijaya di Tanah Jawa Timur, yang berada di masa transisi antara Majapahit dan Demak.
Prabu Siliwangi menjadi simbol peralihan zaman di tanah Sunda, bukan hanya sebagai pemimpin duniawi, tetapi juga sebagai penjaga warisan spiritual dan budaya Sunda.
Legenda lain menyebutkan bahwa di malam penobatannya yang kedua, Prabu Siliwangi bermeditasi di Telaga Warena Mahawijaya. Konon, air telaga itu beriak tenang meski angin bertiup kencang.
Para resi yang menyaksikan percaya bahwa itu adalah pertanda bahwa sang raja telah mendapatkan restu dari para leluhur untuk melanjutkan takdirnya sebagai pemimpin besar.
Dengan dua kali Diwastu, ia tidak hanya menjadi raja besar Pajajaran, tetapi juga sosok mistis yang abadi dalam ingatan masyarakat Sunda.



Baca Lainnya
PP Muhammadiyah: Awal Ramadhan 1 Maret, Idulfitri 30 Maret 2025

Kasus Korupsi Fasos-Fasum, Belasan Pejabat Kabupaten Bekasi Diperiksa Kejati Jabar

Berita Terkini
Deklarasi Resmi Pasanganan BERANI Sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi 2024-2029

Organisasi Pemuda Pertama dan Cikal Bakal Gerakan Nasional

Kisah Heroik Jenderal SBY Selamatkan Pimpinan Falintil dalam Operasi Seroja

5 Bangunan Bersejarah di Bekasi, Nomor Buncit Monumen Saksi Pembantaian 90 Tentara Jepang

Jenderal Soemitro, Tentara Ramalan Boneka Jailangkung Jadi Kesayangan Presiden Soeharto

Sejarah Gatot Subroto, Jenderal Pemberani yang Ganti Panggilan Nama Militer Presiden Soeharto Jadi Monyet

TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM, Ini Perbedaannya

Arus Balik Lebaran 2024, 186.136 Kendaraan Masuk Jakarta

Misteri Bisikan Hyang Sadabu Picu Moksanya Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran Masuk Islam?

Pusaka Kiai Gundil, Baju Perang Sunan Kalijaga yang Bikin Tubuh Kebal

Kesaktian Tongkat Sunan Bonang Ubah Buah Aren Jadi Bongkahan Emas

Ini Besaran Zakat Fitrah 1445 Hijriah di Kabupaten Bekasi

Cerita Patih Gajah Mada Intervensi Kepemimpinan Raja Majapahit Hayam Wuruk

Kisah Peramal Legendaris dari Kerajaan Kediri yang Dipercaya Jelmaan Dewa

KPU Lampung: 74 Petugas Pemilu 2024 Sakit, 7 Meninggal Dunia

Kisah Sultan Demak Bebaskan Rakyat Tionghoa di Kelenteng Sam Po Kong

Gawat! KPU Galau Soal Pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Bekasi, Digelar November atau September?

Respons Ganjar Soal Ahok Jadi Kuda Putih Jokowi di Kubu 03: Jangan Berasumsi, Dia Teman Saya!

Besok, Gugatan Almas Soal Kasus Wanprestasi Cawapres 02 Gibran Disidangkan di PN Solo

Kisah Romantis Kertawardhana Menang Sayembara Nikahi Ratu Majapahit Tribhuwana Tunggadewi

Letusan Gunung Merapi Bikin Karya Sastra Mataram Kuno Hilang Ditelan Bumi

KPU Petakan TPS Rawan Banjir di Kabupaten Bekasi, Mana Saja?

Jimat Kiai Bajulgiling, Pusaka Sakti Jaka Tingkir dari Kulit Buaya dan Magma Gunung Merapi

PP Muhammadiyah: Awal Ramadhan 1 Maret, Idulfitri 30 Maret 2025

Kasus Korupsi Fasos-Fasum, Belasan Pejabat Kabupaten Bekasi Diperiksa Kejati Jabar

Cerita Keberanian Jenderal Intelijen Minta Soeharto Mundur dari Kursi Presiden Indonesia

Berita Terkait
PP Muhammadiyah: Awal Ramadhan 1 Maret, Idulfitri 30 Maret 2025

Kasus Korupsi Fasos-Fasum, Belasan Pejabat Kabupaten Bekasi Diperiksa Kejati Jabar
